SEBAB – SEBAB SIHIR & CARA MEMBATALKANNYA

No Comments
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Sebagian manusia menyesatkan anak cucu Adam sampai pada derajat kekufuran dan kesyirikan dengan menggunakan sihir padahal Allah Subhanahu wata’ala telah menegaskan dan menjelaskan didalam Al-Qur’an lewat lisan Nabinya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mewanti – wanti kita dan memperingatkan agar kita berhati – hati dari mereka.

Pembahasan tentang sihir sangat penting untuk kita ketahui agar berhati-hati darinya sebagaimana Hudzaifah Ibnul Yaman pernah berkata:

”Manusia dahulu biasa bertanya pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam mengenai kebaikan. Aku sendiri sering bertanya mengenai kejelekan supaya aku tidak terjerumus di dalamnya”. (HR. Bukhari no. 3411 dan Muslim no. 1847).

Jadi Hudzaifah Ibnul Yaman bertanya tentang keburukan karena ia khawatir jangan sampai terjatuh dalam keburukan.

7 PERKARA YANG MEMBINASAKAN

Sihir adalah penyakit yang sangat berbahaya dan bukan perkara yang remeh bahkan ia adalah perkara yang membinasakan sebagaimana kata Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:

اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقَاتِ قَالُوا يَا رَسُولَ اللهِ وَمَا هُنَّ قَالَ الشِّرْكُ بِاللَّهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلاَّ بِالْحَقِّ وَأَكْلُ الرِّبَا وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيمِ وَالتَّوَلِّي يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْpفُ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ الْغَافِلاَتِ

“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan”, Sahabat bertanya:“Wahai Rasulullah apakah tujuh perkara yang membinasakan itu?”,

Beliau menjawab:
(1) Menyekutukan Allah
(2) sihir
(3) membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar
(4) memakan harta anak yatim
(5) memakan riba’
(6) lari dari medan jihad
(7) menuduh berzina terhadap wanita baik-baik lagi beriman padahal ia tidak melakukannya”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu).

BUKAN GOLONGAN RASULULLAH

Dalam hadist yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Bukan dari golongan kami siapa yang merasa sial, atau minta diramalkan kesialannya, atau menenung, atau minta ditenungkan, atau mensihir, atau minta disihirkan“. (HR. Thabrani).

Diantara bentuk tathayyur (tahayul) adalah ketika sebagian kaum muslim contohnya menganggap bulan muharram sebagai bulan kesialan padahal Allah Subhanahu wata’ala menjadikan bulan muharram sebagai bulan yang agung bahkan sebagian yang lain menganggap sebagai bulan yang panas yang didalamnya tidak baik untuk membuat sebuah acara apapun.

HUKUM MENDATANGI DUKUN , TUKANG RAMAL, ORANG PINTAR

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang MENDATANGI tukang ramal, maka SHALATNYA SELAMA 40 HARI TIDAK DITERIMA”. (HR. Muslim no. 2230, dari Shofiyah, dari beberapa istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam).

Dalam hadist yang lain:

مَنْ أَتَى كَاهِناً أَوْ عَرَّافاً فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu ia MEMBENARKANNYA, maka ia berarti telah KUFUR PADA AL-QUR’AN yang telah diturunkan pada Muhammad”. (HR. Ahmad no. 9532. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Adapun dukun beranak tidak termasuk karena mereka murni menggunakan keahlian yang diberikan oleh Allah. Yang dimaksud adalah yang mengaku mengetahui perkara yang ghaib.

Aisyah pernah berkata:”Apa yang disampaikannya ya Rasulullah terkadang benar“, kata Rasululah:”Kebenaran yang telah dicampur dengan 100 kedustaan“,

Diantara fungsi bintang – bintang diciptakan oleh Allah adalah untuk melempar syaithan – syaithan yang mencuri berita dari langit dan berita itulah yang diramu oleh para dukun yang dicampur dengan 100 kedustaan.

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.