Reaksi Ruqyah Gemblengan & Rajah

No Comments
Siang ini hari Rabu 5 Juli 2017 jam 13.00 Wib. Sesuai janjian sebelumnya, datanglah seorang anak muda seusia lulusan SMK yang diantar oleh Bapaknya, Paman dan keluarganya, dari sebuah desa/ Kec. S masih masuk daerah Kab. Boyolali.

Keluhan yang disampaikan orangtuanya bahwa anak ini sejak usia SMP dulu pernah mengalami kesurupan yang disebabkan oleh ngelmu dan rajah yang dimiliki kakeknya. Bapaknya menyampaikan bahwa kakeknya sebelum meninggal pernah bilang kalau ilmunya akan ditularkan kepada salah satu anak atau cucunya yang berasal dari jawa timur. Rupanya anak inilah yang garis turunnya yang berasal dari jawa timur tersebut. Kakeknya bersikukuh seperti itu walau pernah disarankan agar ngelmunya itu dibuang saja. Jadilah anak ini mengalami gangguan sakit magis dengan kesurupan itu. Sakit ini berlanjut dan diperparah dengan laku gemblengan ngelmu yang juga pernah diikutinya di sebuah perguruan. Sehingga kemudian ia menjadi sensitif dan sering sekali melihat sosok makhluk lain yang tidak terlihat oleh orang yang lainnya. Jadilah ia anak yang indigo, mudah melihat penampakan, peka terhadap keberadaan makluk ghaib jin yang ada di sekitarnya. Keluhan fisik sering sakit kepala sevelah kiri/ migrain, nyeri sakit di dada sebelah kiri dekat ketiak, sering masuk angin dan kerokan, sering berdebar-debar yang tidak biasa, tengkuk leher sakit, kenceng dan pegal, sering susah tidur malam, didominasi mimpi-mimpi buruk, dan lain-lain.

Sebut saja Mas Fulan, dia mengatakan semenjak ikut taklim di sebuah pesantren lambat laun kemampuan melihat itu berkurang walau gangguan jin itu tidak hilang sama sekali, hanya menjadi lebih jarang saja melihatnya. Namun bukan berarti sudah aman dan bersih dari gangguan. Bapaknya menyampaikan kalau sedang kambuh bahkan pernah berkelahi dengan bapaknya sendiri dan yang muncul dari diri anaknya adalah gerakan-gerakan seperti macan/ harimau, mencengkeram dan mencakar-cakar bapaknya dengan serangannya.

Seiring taklim itu sudah lebih terkendali, sudah rajin sholatnya, hanya saja yang terakhir ini kambuh lagi, sholatnya mandeg, mudah ngambek. Sebab pemicunya karena baru-baru ini ada beban psikis, di mana ia alami error hubungannya dengan girlfriendnya, alias gue and lo end.

Ketika berhadapan duduk di masjid kami tanya bisa menjawab dengan baik, komunikasi lancar. Saat masuk masjid katanya tambah pusing yang tadi saat berangkat memang sudah muncul pusingnya, masuk masjid sudah deg-degan, saat berhadapan dialog tambah berdebar-debar. Ketika diminta sholat duhur dulu kelihatan rasa beratnya, namun saat diminta untuk wudhu saja masih manut nurut.

Setelah wudhu ruqyahpun kami mulai, air satu galon untuk ruqyah sudah siap bersama Teko/ Ceret plastik untuk tempat air yang bisa dipegang, bacakan dan tiupkan bacaannya saat proses ruqyah berlangsung.
Seperti biasa muqoddimah ruqyah, kami ajak Mas Fulan untuk beristighfar bersama. Kelihatan mulai menunjukkan reaksi, nangis-nangis sambil geleng-gelengkan kepalanya,  tangan dan jarinya mulai ndlosor mencengkeram di lantai. Pembacaan terus disangatkan sambil sesekali jeda dengan menyeru agar jinnya keluar dan bertaubat kepada Allah, beriman dan berislam. Reaksipun bertambah menghebat, mulai terbatuk muntah dahak yang segera ditadah dengan plastik kresek oleh bapak dan pamannya. Gerakan mencengkeram semakin kuat, meronta-ronta dalam pegangan bapak di tangan kanannya dan pamannya di tangan kirinya. Rupanya ada jinnya yang berbicara bahwa dia tidak mau keluar, dalam keadaan tengkurap tangan kanannya berusaha untuk menyerang ke arah kami yang di hadapan kepalanya, namun tidak sampai karena dalam pegangan bapaknya.

Saat Zairu 30 kami balurkan ke pinggangnya, jinnya teriak-teriak dan menggelepar kepanasan. Kaki menekuk ke depan, paha dan pantatnya berusaha menjungkit ke atas hendak bangun. Kami kode pamannya agar tetap dipegang kuat jangan sampai bangkit badannya dan berdiri yang bisa membuat repot karena masih dalam kondisi terkuasai. Kedua kakinya pun segera kami luruskan. Saat air ruqyah atau Zairu 30 dioleskan kepala dan tengkuknya terasa reaksi dan teriak kepanasannya. Pembacaan ruqyah kami selingi dengan seruan agar jinnya bertaubat kepada Allah dan keluar segera dengan mudah dan sukarela. Tiapkali bacaan kami tiupkan di kepala langsung reda reaksinya, itu biasanya indikasi yang sedang menguasai keluar. Begitu dibacakan muncul reaksi lagi. Kamipun bacakan Ayat 56 dari Annisa berserta artinya untuk memperingatkan dengan sangat akan dahsyat dan ngerinya siksa neraka.

Akhirnya ada juga jinnya yang sempat bilang dia mau keluar, tapi masih terhalang terutama yang di tangan kanannya. Pembacaan, tiupan di kepala, olesan zairu dan air ruqyah pun kami ulang-ulang  selama proses ruqyah itu. Seiring pembacaan yang lama reaksi semakin ringan dan mereda. Muncul pula kesadaran Mas Fulan dengan inisiatifnya beristighfar beberapa kali. 

Ruqyahpun berakhir jam 14. 45 setelah kira-kira 1,5 jam pembacaan ruqyahnya. Saat kami tanyakan kepalanya sudah tidak pusing, dada sebelah kiri yang sakit nyeri sudah tidak terasa, tengkuk sudah tidak pegal. Hanya saja badannya capek dan tangan kiri agak sakit mungkin karena pegangan pamannya yang kuat dan memang beliau kelihatan gobyos mengucur keringatnya di wajah karena memengangi selama reaksi yang berontak meronta itu.

Ruqyah berakhir dengan closing akhir dan bimbingan untuk ruqyah mandiri dan ibadah sholat yang baik, dzikir pembentengan diri, doa harian dan sebagainya.

Sebelum pulang sempat menyampaikan keinginannya untuk ikut program dirosah islamiyyah di sebuah pesantren di desa/ kec. N dengan dilaju pergi dan pulang yang programnya 2 tahun masa pendidikannya.

Semoga Allah memberi kesembuhan sehatnya yang sebaik-baiknya, membimbingnya menjadi pribadi sholih yang barokah hidupnya, aman nyaman jauh dari gangguan sakit magis seperti sebelumnya.

Alhamdulillah, Allahu Akbar,
La haula wa la quwwata illa billah...

Allah Yang Maha Menyembuhkan,

Allah Yang Sebaik-baik Memberi Kesembuhan.


@Berbagi hikmah nikmat hidup di bawah naungan AlQur'an, 📖💡

@SenyumSehatBahagiaBersamaAlQur'an


Yunus : 57 📖
Al-Isro : 82 📖
Fusilat : 44. 📖

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.