بسم الله الرحمـــن الرحيم
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على خاتم النبيين وعلى آله وصحبه أجمعين.أما بعد:
Praktek-praktek memukul,mencekik,atau apapun bentuk praktek yang membahayakan sejak semula tidak akan efektif bagi pasien bahkan praktek diatas dapat menyebabkan sanksi berbahaya baik bagi peruqyah maupun pasien.
Mengobati pasien secara perlahan-lahan dibutuhkan,karena masuknya jin ini baik menyeluruh atau sebagiannya adalah diantara bentuk kemungkaran yang harus di atasi sesuai dengan tingkat kemungkaran yang sudah di maklumi.Memulai membaca ruqyah pada pasien sebenarnya adalah untuk mengusir apa yang ada dalam tubuh pasien ini sekaligus mendakwahi jin ini kepada hidayah sebagaimana yang sudah lewat dalam kaidah-kaidah yg telah lalu.Seandainya anda perhatikan beberapa kasus yang terjadi yang diakibatkan oleh jin dan bagaimana Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam mengobatinya,maka anda akan tahu hikmah dan dampaknya.Diantara hadits-hadits yang menerangkan keberagaman dalam tata cara pengobatan adalah:
١.أخرج أحمد في مسنده عن ابن عباس رضي الله عنهما: أن امرأة جاءت بابن لها قالت: يا رسول الله: إن بابني هذا جنونا،وإنه يأخذ عند غدائنا وعشائنا فيفسد علينا، قال:فمسح رسول الله صلى الله عليه وسلم صدره ودعا فثع ثعة(أي سعل) فخرج من جوفه مثل الجرو الأسود فسعى.(مسند الإمام أحمد ١/٢٥٤
"Diriwayatkan oleh imam Ahmad dari ibnu Abbas radiallohu 'anhu bahwa seorang wanita datang dengan membawa anaknya dan mengadu kepada Rasululloh shalallohu 'alaihi wa sallam:" Wahai rasululloh anakku ini mengidap penyakit gila.Terkadang saat kami makan siang dan makan malam dia tidak sadar dan akhirnya membuat kerusakan".Ibnu Mas'ud melanjutkan:" Rasululloh shalallohu 'alaihi wa sallam mengusap dadanya dan berdo'a baginya.Akhirnya anak itu terbatuk-batuk dan keluar dari tenggorokannya seperti anak anjing hitam lalu berjalan". (Musnad Imam Ahmad:1/254).
٢.أخرج الهيثمي من حديث أم أبان بنت الوازع عن أبيها أن جدها انطلق إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم بابن له مجنون،فقال أدنه مني واجعل ظهره ممايليني،فأخذ بجامع ثوبه من أعلاه وأسفله فجعل يضرب ظهره ويقول اخسأ عدو الله، فأقبل ينظر نظر الصحيح.(مجمع الزوائد: ٣/٩). وفي رواية ابن ماجة في كتاب الطب عن عثمان بن أبي العاص بلفظ: اخرج عدو الله.(رواه ابن ماجة كتاب الطب رقم الحديث: ٥٣٤٨).
"Diriwayatkan oleh Al-Haitsami dari hadits ummu Abban binti Al-Wazi' dari bapaknya,dia bercerita:" bahwa kakeknya pergi menemui Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam bersama anaknya yang mengidap penyakit gila.Rasululloh berkata padanya:" dekatkan ia padaku dan biarkan punggungnya menghadapku".Maka beliau mengumpulkan ujung atas dan bawah bajunya lalu memukulnya dan berkata:" hinalah kau wahai musuh Allah".Setelah itu anak tersebut berbalik dan mema ndang dengan pandangan yang sehat/normal.Dalam riwayat ibnu Majah dari Utsman bn Abil Ash diriwayatkan dengan lafadz:" keluar wahai musuh Allah":(HR.Ibnu Majah dalam kitab Atthib no:5348).
٣.أخرج البيهاقي في دلائل النبوة من حديث طويل عن أسامة بن زيد قال: خرجت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم إلى الحجة التي حجها،فأتته امرأة-في بطني روحاء-بابن لها،فقالت:يا رسول الله هذا ابني ما أفاق من يوم ولدته إلى يومه هذا فأخذه رسول الله صلى الله عليه وسلم فوضعه بين صدره وواسطة الرحل،ثم تفل في فيه،وقال: أخرج يا عدو الله فإني رسول الله،قال:ناولها إياه وقال: خذيه فلا بأس عليه.( أخرجه البيهاقي:٦/٢٤).
"Diriwayatkan dari Al-Baihaqi dalam kitab dala'ilun nubuwah dalam sebuah hadits yang panjang riwayat Usamah bn Zaid berkata:"Aku keluar bersama Rasululloh Shallallohu 'alaihi wa sallam dalam perjalanan melaksakan ibadah haji,lalu datanglah seorang wanita disebuah tempat bernama Bathnir rauha' sambil membawa anak lelakinya dan mengadu pada Rasululloh shallallohu 'alaihi wa sallam:" wahai Rasulullah anakku ini tidak pernah sadar dari semenjak aku melahirkannya sampai hari ini".Lalu Rasulullah mengambil anak itu dan meletakkannya diantara dada beliau dan tunggangan ontanya dan meludahi mulut anak tersebut sambil berkata:"keluarlah wahai musuh Allah sesungguhnya saya adalah Rasululloh".Kemudian beliau memberikannya pada ibunya.Ambil lah, dia sudah sehat".(HR.Baihaqi:6/24).
٤.روى أبو يعلى عن حنش الصنعاني عن عبد الله بن مسعود انه قرأ في أذن مبتلى فأفق،فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما قرأت في أذنه؟ قال:قرأت: أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ.(المؤمنون:١٥٥).فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لو أن رجلا موقنا قرأها على جبل لزال!( مجمع الزوائد:٥/١١٥).
"Diriwayatkan oleh Abu Ya'la dalam musnadnya no:5045 dari Abdulloh bn Mas'uud radiallohu 'anhu:"bahwasanya ia membacakan ayat Quran di telinga orang yang pingsan maka orang itu sadar.Maka Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bertanya kepada Ibnu Mas’ud: “apa yang kamu bacakan di telinganya”? ia menjawab saya membaca ayat : afahasibtum annamaa khalaqnaakum ‘abatsan …..hingga selesainya ayat,” Maka Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda : “ andai kata ada orang yang yakin yang membacakannya pada gunung, niscaya gunung itu akan lenyap".(Al-Haitsami berkata:"sanad hadits ini terdapat ibnu Luhai'ah dan dinyatakan lemah.Haditsnya hasan sementara sanad-sanad yang lainnya sahih".(Majmauz zawa'id:5/115).
Keberagaman cara pengobatan didalam hadits-hadits diatas memperjelas adanya keberagaman keadaan dan cara pengobatan,dan hal ini juga menjelaskan kepada kita mengenai sebab gagalnya sebagian pembaca ruqyah dalam pengobatan mereka dikarenakan ketergantungan mereka hanya pada satu keadaan saja.
وصل الله على محمد وآله وصحبه وسلم،والحمد لله رب العالمين.والله اعلم.
Home
» Kumpulan Materi
» BERANEKA RAGAMNYA DALAM PENGOBATAN MENJELASKAN KEANEKARAGAMAN SEBAB-SEBAB KASUSNYA DAN CARA-CARA PENGOBATANNYA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.