Memahami apa itu INDIGO

No Comments
Pengertian Indigo secara mudah sering diartikan sebagai kemampuan melihat jin. Anak indigo berarti anak yang memiliki kemampuan melihat sosok jin yang ghaib dengan wujud bentuk tertentunya. Umumnya manusia biasa tidak bisa melihat makhluk jin yang bersifat ghaib tersebut dan itulah sebenarnya yang normal. Adapun makhluk jin yang bersifat ghaib itu mereka bisa melihat manusia dari tempat mana saja yang manusia tidak bisa melihat mereka. Begitulah yang disebutkan dalam AlQur'an surat Al-A'rof ; 27.

"Seseungguhnya dia iblis dan jin-jin yang menjadi pengikutnya bisa melihat kamu semua dari tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka."

Adapun kemampuan melihat sesuatu yang ghaib bagi para rosul itu karena kemampuan atau mukjizat yang Allah berikan langsung kepada rosul utusannya. Seperti yang Allah sebutkan dalam AlQur'an Surat Al-Jin ; 26 -27 :

"Dia (Allah) mengetahui yang ghaib maka Dia tidak memperlihatkan yang ghaib itu kepada seseorang pun, kecuali kepada rosul yang diridhoi-Nya..."

Adapun bagi manusia biasa ada beberapa kemungkinan seseorang bisa melihat jin dengan penyerupaan bentuk tertentunya :

1. Kemauan Jin iseng

Kemauan jin untuk menampakkan diri dengan menjelma dalam wujud kasar yang bisa dilihat manusia. Misalnya seorang yang melintasi pinggur kuburan pada petang hari dan jin menampakkan diri dengan menjelma dalam wujud pocongan untuk menakut-nakuti orang yang lewat. Keberanian jin iseng menakut-nakuti seperti ini kemungkinan besar ditujukan pada orang-orang yang lemah iman atau mentalnya saja. Yang seperti ini kalaupun terjadi hanya seseksli saja, tidak terulang lagi. Allahu A'lam.

2. Belajar mantera/ilmu dukun

Seorang bisa melihat jin karena pernah sengaja belajar untuk bisa melihat mereka dengan membaca mantra dan tatacara ritual perdukunan tertentu.
Setelah menguasai kemampuan ini maka orang tersebut bisa melihat jin kapanpun yang dia kehendaki.

3. Orang /Anak indigo

Orang indigo memiliki kemampuan melihat jin dengan tanpa belajar terlebih dahulu. Ia bisa melihat jin kapan saja dan menjadi sensitif bisa merasakan kehadirannya, bisa melihat dan berdialog dengan mereka.
Kemampuan itu bukan karena hasil belajar untuk bisa melihat jin seperti yang dipelajari oleh orang dewasa. Kemampuan yang disebut sebagai indigo ini biasanya sudah muncul sejak anak masih kecil, sehingga orang menganggap sebagai anak yang memiliki kelebihan, memiliki kemampuan indera keenam, bisa melihat jin makhluk ghaib yang orang umum tidak bisa melihatnya. Kemampuan melihat pada masa anak ini ada yang kemudian hilang sendiri seiring bertambahnya usia, ada yang berlanjut sampai usia dewasanya, hal ini tergantung kuat atau lemahnya ganguan jin yang ada. Bagi yang gangguannya kuat bisa berlanjut kemampuan indigo itu sampai dewasanya. Orang tua yang tidak faham akan tipudaya setan ini terkadang justru bangga terhadap anaknya yang indigo tersebut, dianggapnya ia sebagai anak yang memiliki kelebihan, punya indera keenam, punya kemampuam supranatural, dan sebagainya.

Anak kecil yang sudah indigo adakalanya dimanfaatkan orangtuanya atau orang lain dengan kelebihannya itu untuk tujuan tertentu atau dibawa ke dukun untuk mengasah kemampuannya itu agar bisa meningkat lagi. Maka jadilah anak indigo yang salah asuh dan salah arahan dengan tatacara seperti ini kemungkinan setelah besarnya dia akan menjadi praktisi dunia perdukunan. Na'udzu billahi min dzalik.

Hanya orang yang menyadari keanehan itu dan berusaha melawan dengan menolaknya yang bisa selamat dan kemudian sembuh dari kondisi indigonya tersebut. Caranya mesti menolak dan mengingkari indigonya, berusaha untuk lepas bebas dan sembuh sebagaimana umumnya manusia yang tidak bisa melihat jin yang merupakan makhluk ghaib.

Kalau dilihat dari instrumen jasmaniah manusia yang umumnya dengan panca inderanya, maka indigo yang dianggap sebagai indera keenam ini lalu bisa saja dianggap sebagai "kelebihan." Yaitu indera yang lebih dari umumnya panca indera manusia normalnya. Kalau dilihat dari sisi syari'at, maka indigo itu bukanlah kelebihan namun justru sebagai "kekurangan." Yaitu kurang normal, tidak wajar sebagaimana umumnya manusia. Maka sebenarnya anak atau orang indigo ini justru butuh pertolongan agar ia bisa menjadi normal dan wajar seperti orang lainnya yang tidak bisa melihat jin, tidak bisa melihat penampakan makhluk halus. Kondisi indigo seperti itu jelas meresahkan dirinya, tidak membuat tenang hidup dan kehidupannya. Sebagaimana sabda Rosul bahwa yang intinya "Kalaulah kalian bisa melihat apa yang ada pada malam hari, tentu kalian akan takut berjalan sendirian di tengah malam."

Lalu bagaimanakah seorang anak sejak kecil sudah indigo, dari manakah kemampuan itu dan apa sebabnya... ?

Orang dewasa yang belajar untuk bisa melihat jin dan kemudian memiliki kemampuan untuk melihat jin yang bersifat ghaib, Itu karena dengan tatacara ritual perdukunannya menjadikan setan jin masuk menyatu dalam dirinya dan memberikan kemampuan bisa melihat jin sebagaimana yang diinginkannya. Dia bisa melihat jin dengan penglihatan mata jin yang membantunya untuk bisa melihat jin lainnya. Orang yang seperti ini ada jin dal dirinya yang bersifat aktif membantu sesuai keinginan orang tersebut. Begitu juga anak yang indigo bisa melihat jin karena ada jin  yang aktif dan bercokol dalam tubuhnya, mengganggunya dengan gangguan di mata dalam bentuk bisa melihat jin-jin lainnya.
Penyebab gangguan indigo bagi anak kecil yang belum bisa belajar seperti orang dewasa ini kebanyakan karena faktor keturunan, sesuatu yang bersifat turunan dari silsilah leluhurnya. Suatu yang bersifat menurun ini akan tetapi bukan faktor gen, melainkan faktor jin. Kebanyakan indigo pada anak sudah terkuak sebabnya terdapat pada faktor orangtua atau pada kakek/neneknya. Di mana jin-jin yang dulu pernah membantu pelaku perjanjian syirik pertamanya akan mendatangi dan mengganggu anak turunnya setelah pelaku syirik meninggal dunia, untuk meneruskan misi setsn dan program penyesatannya. Yang mudah untuk diganggu dan diperdaya adalah anak keturunan yang lebih lemah iman dan akalnya, yang lebih lemah agamanya, apalagi kalau ia adalah seorang anak atau cucu yang menjadi kesayangan.

Maka coba perhatikan, gali informasinya atau tanyakan apabila menjumpai anak atau orang indigo, kebanyakan karena faktor keturunan keluarganya yang terdapat pada orangtua atau kakek/neneknya disebabkan dahulu pernah berbuat syirik,  belajar ilmu-ilmu syirik perdukunan, membuat perjanjian dengan setan, dsb.
Adapun yang indigo karena gangguan jin biasa lebih mudah untuk sembuh normal dengan sendirinya seiring bertambahnya usia, kekuatan akal, jiwa dan agamanya.

Terapi untuk membantu orang yang terkena gangguan jin baik itu yang indigo atau lainnya adalah dengan menyadari akan adanya gangguan itu dan mempelajari syariat Allah dengan baik, menerapkan prinsip-prinsip akidah tauhid yang benar dan bersih dari kesyirikan, beribadah dengan tuntunan sesuai petunjuk AlQur'an dan sunnah, komitmen dengan hukum-hukum Allah, berprilaku mulia dengan akhlak islami, menjauhi perilaku buruk dsn maksiat, lebih dekat dan lekat dengan kitab hidupnya AlQur'an, rutin dan istiqomah amalkan dzikir dan doa harian sebagai kekuatan dan benteng mukmin yang kokoh yang bermanfaat sebagai penjagaan yang mendatangkan perlindungan Allah Robbul 'Alamiin.

Kalau gangguannya kuat dan butuh bantuan orang lain maka ruqyah syar'iyyah adalah solusi dan terapi islamnya. Dan harus bersabar istiqomah dalam bermujahadah melawan gangguan dan tipudaya syaithon yang ada sampai Allah memberi kemenangan dan kesembuhannya.

Dengan ilmu, iman dan amal islami yang benar dan kokoh itu maka tipudaya syaithon menjadi lemah dan tidak mudah memperdaya dan mengganggunya, dengan izin Allah Ta'ala.

4. Melihat karena Gangguan

Orang bisa melihat jin karena dalam dirinya ada gangguan jinnya yang di mana jin itu membuat orang tersebut bisa melihat jin lainnya dengan penglihatan mata jin yg mengganggu dirinya di matanya. Biasanya orang yang sedang terkena sakit gangguan jin dan terutama kasus sihir sering mengalami lihat-lihat yang seperti itu, atau juga mendengar suara-suara yang tanpa rupa. Dalam bahasa psikologi mungkin disebut sebagai halusinasi. Dalam bahasa jawa dibilang "weruh-weruhen, rungon-rungonen."

Ada lagi gangguan lain seseorang tidak melihat penampakan, namun hanya berupa bisikan atau suara tanpa rupa yang mengajaknya bicara. Suara itu ada yang didengar di luar telinga, ada juga yang didengar di dalam dada atau hatinya. Kalau suara itu di dari dalam, itu indikasinya setan jin sudah berada di dalam tubuhnya.
Adakalanya orang lain melihat ia seperti asyik bicara sendirian padahal ia merasa bercakap dengan suara yang ada dalam dirinya. Yang seperti ini juga disebut sebagai orang yang memiliki "kepribadian ganda." Atau anak/orang yang memiliki teman imajiner. Tidak salah memang, karena dalam  dirinya benar ada pribadi yang lain, ada ruh lain yaitu setan jin yang aktif dengan gangguannya yang seperti itu.

Na'udzu billahi min dzalik,
Hasbunallahu wa ni'mal Wakiil...

"Sesungguhnya dia syaithon itu tidak memiliki kekuatan/kekuasaan terhadap orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya."

"Sesunggunya kekuasaannya hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai teman dan orang-orang yang syirik bersekutu dengannya."

📖 QS. An-Nahl ; 99 - 100.

"Sesungguhnya tipudaya setan itu lemah"... ( di hadapan orang  yang benar imannya)

📖 QS. An-Nisa ; 76.

Semoga dengan ilmu, iman dan amal islami yang benar dan istiqomah, Allah senantiasa memberi naungan dan benteng kepada kita dari gangguan dan tipudaya syaithon laknatullah 'alaih.

Semoga berManfaat.

FaAllahu Khoirun Hafizhon
#Allah sebaik-baik Penjaga

Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.