Pada hakikatnya,islam selalu terbuka dengan pengobataan yg bersifat alamiah jika tidak ada unsur-unsur yang bertentangan dengan akidah.sebagaimana telah disinggung,bahan-bahan alami seperti dedaunan,buah-buahan,akar-akaran dan bagian tumbuhan secara umum boleh dipakai sebagai obat.bahkan,sebagian nya telah di sebutkan dalam beberapa hadis shahih.di antara bahan-bahan alami yang boleh digunakan sebagai obat itu adalah garam.tidak hanya sebagai obat ,garam bahkan menjadi kebutuhan pokok untuk menambah kelazatan dan cita rasa makanan.Rasulullah sws bersabda,
"bumbuh yang paling pokok pada makanan atau lauk adalah garam"
(H.r. Ibnu Hibban)
Bagaimana jika bahan-bahan alami itu -termasuk garam- dipadukan dalam terapi ruqyah syar'iyyah?selama tidak ada unsur syirik dalam pemakaianya,silakan memadukanya dengan ruqyah syar'iyyah.dalam peraktiknya,sering terjadi penyimpangan sehingga merosak akidah.seperti meyakini bahawa jin takut dengan bawang putih atau merah.hal-hal seperti ini jangan sampai mencemarkan citra ruqyah syar'iyyah.dalam sebuah buku yang diterbitkan di Malaysia,misalnya,disebutkan bahawa untuk mengusir gangguan jin dari rumah,maka garam yang telah dibacakan jampi-jampi sangat manjur dengan cara di taburkan disekitar tempat tunggal tersebut.perbuatan ini jelas tidak ada tuntunannya dari Rasulullah sws dan menimbulkan keyakinan yang salah terhadap garam.
Pernahkah Rasulullah sws meruqyah dengan mengunakan garam? Dalam kitab Majma'uz Zawa'id disebutkan sebuah riwayat dari Ali bin abi Talib,beliau berkata:ketika Rasulullah sws sedang shalat,beliau di sengat kalajengking.setalah selesai shalat,beliau berkata,"semoga Allah melaknat kalajengking yang tidak membiarkan orang yang sedang shalat atau yang lainnya."beliau lalu meminta air dan garam yang diusap ke bagian angota badan (yang disengat kalajengking itu) sambil membaca surah Al-Kafirun dan An-Naas." (H.r. Ath-Thabrani dalam Al-Mu'jamush Shaghiir)
Imam Al-Haitsami menggatakan,"sanad hadisnya hasan"202 Hadis ini pun dishahihkan oleh Syaikh Nashiruddin Al-Albani.terdapat hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dan hampir sama redaksinya dengan hadis ini.202
Garam merupakan salah satu keberkahan yang Allah swt berikan kepada umat manusia.oleh sebap itu,ia tidak hanya berfungsi sebagai penyedap makanan,tetapi juga sebagai obat.Rasulullah sws telah mencontohkan kepada umatnya bahawa garam dapat menetralisasi racun yang terdapat pada sengatan binatang dan secara medis telah dibuktikan.untuk menyembuhkan fisik dari sengatan binatang,tampaknya ruqyah syari'iyyah dan air garam merupakan obat yang jelas-jelas mendapat legitimasi dari Rasulullah sws.
Bagaimana memadukan ruqyah syar'iyyah dan air garam untuk mengatasi gangguan jin dan sihir?dalam hal ini,kita harus cermat memberikan jawapan yang sesuai dengan syariat.penulis berkesimpulan bahawa habbatus sauda dan air zamzam secara jelas direkomendasikan Rasulullah sws sebagai obat untuk semua penyakit.tentang habbatus sauda,dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim,Rasulullah sws,"konsumsilah habbatus sauda kerana ia mengandungi obat untuk mengatasi segala penyakit,kecuali kematian"mengenai air zamzam --sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad,Ibnu Majah dan Al-Baihagi,Rasulullah sws bersabda,Air zamzam itu diminum untuk (tujuan)apa saja."semantara garam tidak ada jaminan atau rekomendasi dari Rasulullah sws bahawa ia dapat mengatasi semua penyakit,kecuali penyakit yang bersifat fisik atau gangguan medis.para ulama yang meniliki perhatian khusus terhadap sistem pengobatan Nabi sws seperti Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah---sepengatauhan penulis---tidak pernah menjelaskan bahawa salah satu fungsi garam dapat mengusir jin atau mengatasi gangguan sihir.wallaahu a'lam.
Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam mengomentari fenomena penggunaan garam untuk mengusir jin secara panjang lebar dalam bukunya Ankaamut ta'amul ma'al jinn wa Adaabur Ruqaa.katanya,"peruqyah boleh mengunakan garam (yang dilarutkan)dalam air ruqyah jika di ketauhi ada manfaatnya dengan izin Allah."beliau menyebutkan hadis riwayat Imam Ath-Thabrani di atas sebagai dalil.kemudian beliau melanjutkan,"mengunakan garam seperti itu dan semisalnya dibolehkan.adapun mengunakan garam dengan cara perdukunan,hukumnya tidak boleh kerana mengandung syirik.seperti menggunakan garam untuk mengusir jin atau mengatasi penyakit 'ain.Juga seperti menggunakan garam ketika mengiringi sesorang pengantin perempuan keluar dari rumah walinya menuju rumah suaminya.semua itu dilakukan dengan tujuan untuk mengusir jin.sudah dimaklumi bahawa yang berkuasa mengusir jin adalah Allah swt.Allah swt berfirman (surah Al-Israa'17 ayat 45),dan apabila engkau (ya Muhammad)membacakan Al-Qur'an,kami ciptakan suatu dinding yang tidak terlihat antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat.
Yang mendorong orang berpendapat bahawa garam dapat mengusir jin atau setan adalah keyakinan mereka terhadap khabar(baca: isu)bahawa jin tidak mau memakan makanan yang bergaram sehingga mereka memahami bahawa jin benci pada garam.mereka (akhirnya)membangun persepsi bahawa garam dapat mengusir jin.ini merupakan kesimpulan yang sangat batil.meski permusuhan jin kepada manusia sudah dimaklumi,tetapi yang dapat mencegahnya hanya Allah dengan menjaga dzikir-dzikir yang syari'e."204
Muhammad bin Abdillah Al-Imam,op.cit.,hlm 102-103.
Buku:
ENSIKLOPEDIA JIN,SIHIR,&PERDUKUNAN
Ustaz:Musdar Bustamam Tambusai
زوالفكار
Semoga bermanfaat
Dear readers, after reading the Content please ask for advice and to provide constructive feedback Please Write Relevant Comment with Polite Language.Your comments inspired me to continue blogging. Your opinion much more valuable to me. Thank you.